Sabtu, 18 November 2017

Menjamah Ingatan Kala Sastra Terjamah


Pepatah lama mengatakan, "Everybody changes. People change." Memang benar, dunia statis, manusia tidak stagnan hanya pada satu kondisi tertentu. Segalanya berubah. Pun, kegemaran dan selera.

Dulu sekali, saya tidak suka membaca. Bacaan saya hanya sebatas tulisan yang tertera pada baliho atau tulisan-tulisan semacam "Putus cinta sudah biasa, putus rem modar kita." pada pantat truk-truk pengangkut pasir di jalan raya. Tak ada satu pun buku yang memikat hati saya. Buku pelajaran tidak pernah saya baca kecuali jika hendak ulangan saja, itu pun kalau ingat. Kala itu, saya berpikir bahwa kegiatan membaca adalah hal yang teramat membosankan. Saya lebih memilih untuk bermain 'engklek' hingga kaki kesemutan dibandingkan membaca sebuah buku. Namun, beberapa orang mengubah hidup saya.


Kamis, 16 November 2017

Tidak Bisakah Keduanya Berjalan Beriringan?

Ada satu hal yang menggelitik nurani saya pasca obrolan tengah malam dengan sahabat saya mengenai 'persahabatan dan pernikahan'. Kami kian overthinking mengenai hubungan persahabatan dua orang yang salah satu di antaranya telah menemukan tambatan hati dan mengikatnya dalam tali pernikahan, sementara satu lainnya masih menyandang gelar kebesaran. Jones, jomblo ngenes, jomblo gets happiness, whatever you named it. Saya salah satu yang mengalaminya.