Kamis, 31 Desember 2020

Printable 2021 DIY Calendar (Free to Download)

Hi, pals!

Suatu hari, Sir Dandy pernah menulis, "Your skill might be dead, but keep the passion alive."

Dalam rangka menghidupkan passion yang masih tercecer dan belum saya geluti dengan serius, belakangan ini saya mulai mencoba banyak hal. Menulis, membuat cover lagu, membuat konten youtube dengan menjelma menjadi booktuber, dan bermain-main dengan cat air.

Saya moody dan mudah merasa bosan. Terkadang bisa menjadi sangat muak terhadap hobi saya. Saya bertanya-tanya, jika seperti itu, apakah saya masih boleh menyebutnya sebagai passion?

Lantas beberapa orang meyakinkan saya bahwa passion tidak selayaknya malaikat, ia bisa lelah dan butuh istirahat pula. Dan jika pada akhirnya saya tetap pulang pada hal yang sama, maka bisa dikatakan, itulah passion

Haha, maaf, curhat colongan.

Rabu, 12 Agustus 2020

Nilai Spiritualitas yang Tersembunyi di Balik Aktivitas 'Fangirling'


Salah satu hal yang kurang menyenangkan ketika menjadi seorang fangirl idol Korea adalah bertebarannya pesan dengan embel-embel ‘sekadar mengingatkan’ yang tak jarang hanya melihat dari satu perspektif semata, kemudian menyamaratakan dampak dari asumsi yang tidak utuh.

Pengalaman mendapat pengingat tentu bukan hal yang asing lagi bagi saya yang telah menjadi seorang fangirl idol Korea sejak 2011. Dari mulai pesan bahaya zinah mata, hingga pesan berisi gambaran kehidupan yang sia-sia karena lebih mengenal idola Korea dibandingkan Khulafa ur Rashidun sehingga disebutkan tak akan mendapat safaat Rasul di akhirat kelak pun pernah saya dapatkan.

Kamis, 30 Juli 2020

When My Love Blooms dan Penilaian Ganda Mengenai Perselingkuhan yang Mendapat Dukungan Penonton

Bagi para pecinta drama Korea, tentu masih hangat dalam ingatan mengenai drama The World of the Married dan VIP yang sempat tayang di TV lokal. Ya, kedua drama tersebut mengusung tema utama  perselingkuhan yang sama-sama dilakukan oleh pihak laki-laki. Karena temanya ini, The World of the Married dan VIP berhasil menjadi tontonan favorit emak-emak Indonesia yang terbiasa disuguhkan oleh cerita-cerita serupa dalam FTV Indosiar yang soundtracknya berhasil membuat telinga jenga karena kerap didengar pagi, siang, dan malam. Kumenangiiiiiiiiissssss~

Rabu, 29 April 2020

"Meninggalkan Nadia" Memberikan Kesadaran tentang Menghargai Eksistensi Orang Lain

"Stay safe ya, Ta," bunyi sebuah pesan yang saya terima di tengah kecemasan menjelang diresmikannya PSBB di kabupaten saya tinggal. Nadia yang mengirimnya, bersamaan dengan pesan lain yang memberitahukan bahwa dirinya harus memperpanjang masa karantina mandiri sehingga jadwal saya untuk menemuinya guna mengambil buku yang saya titip di BBW sedikit tertunda. Saya senang, Nadia mengirim pesan tersebut.

Selama ini, saya berkoar-koar, membeberkan pengalaman ketidakadilan yang saya terima karena menjadi korban perundungan saat sekolah tanpa bercermin pada apa yang sudah saya lakukan terhadap Nadia.

Minggu, 21 Juli 2019

Uang Tidak Salah

Pagi ini, saya mengantar tetangga saya berbelanja ke pasar tradisional. Tetangga saya adalah ibu dari dua anak perempuan dan nenek dari empat cucu kesayangannya. Saya memanggil beliau Ibu, meski kadang-kadang dirinya memprotes, "Sebat wae Emak." dan tentu saja, tak saya hiraukan. Ibu adalah sosok yang senang bercerita dan gemar memberi. Saat Ramadan, beliau merupakan satu-satunya orang yang akan berteriak dari luar rumah, memanggil nama saya sepuluh menit sebelum azan isya berkumandang. "Neng Deta, hayu taraweh!" Berkat Ibu, saya rajin berangkat ke masjid. Hehe.